Pada jaman dahulu kala di Negeri Putih yang aman tenteram, hiduplah Kaisar Putih yang terkenal sangat bijaksana dalam mengambil keputusan. Rakyat Negeri Putih sangat menyayanginya. Satu-satunya yang tidak menyukai keadaan damai itu adalah Perdana Menteri karena Kaisar tidak pernah mau berdiskusi dengannya dalam mengambil keputusan. Dia merasa diacuhkan dan iri pada kebijaksanaan dan kepopuleran kaisar. Dia juga ingin disayangi oleh rakyat Negeri Putih sehingga timbul niat untuk mencari dan mencuri rahasia kebijkasanaan Kaisar. Dia pun mengamat-amati dan mengikuti Kaisar kemanapun pergi.
Sabtu, 26 Februari 2011
Kisah : Assalamu'alaikum, damai atas dirimu
Suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk bercengkrama dengan para sahabat. Lalu, masuklah seorang laki-laki taanpa minta izin, tanpa mengucapkan salam.
"Mengapa kamu tidak mengucapkan Assalamu'alaikum?" Rasulullahh SAW bertanya, "Mengapa kmu tidak minta izin untuk masuk?"
"Keluarlah lagi. Mintalah izin dulu dan ucapkan Assalamu,alaikum sebelum masuk," perintah Rasulullah SAW.
Mengenai Salaam ini, Rasulullah SAW menjelskan panjang lebar:
"Mengapa kamu tidak mengucapkan Assalamu'alaikum?" Rasulullahh SAW bertanya, "Mengapa kmu tidak minta izin untuk masuk?"
"Keluarlah lagi. Mintalah izin dulu dan ucapkan Assalamu,alaikum sebelum masuk," perintah Rasulullah SAW.
Mengenai Salaam ini, Rasulullah SAW menjelskan panjang lebar:
Tips : Jangan Gunakan Posisi Ini Saat Buang Air Besar! ^^
Kamis, 24 Februari 2011
Sepatu Ajaib
Disadur oleh Riguntari Kurniawati
Dahulu kala hiduplah seorang raksasa yang sangat besar bernama Gros-Tonneau. Raksasa jahat ini tinggal di dalam sebuah hutan yang sangat lebat.
Tidak jauh dari hutan, terdapat sebuah desa bernama Saint-gigot. Gros-Tonneau sering datang ke desa ini apabila lapar. Penduduk desa selalu merasa ketakutan jika melihatnya mendekat. Mereka berlarian pontang-panting dan berteriak minta tolong. Akan tetapi mereka selalu tidak punya waktu untuk menyelamatkan diri karena sang raksasa memakai sepatu ajaib yang bisa berlari dengan sangat cepat. Hanya dengan 3 hop, hop, hop! Mereka sudah terkejar! Dan dengan tangannya yang besar, ia akan menangkap beberapa orang yang dibawanya kerumah sebagai santapan.
Dahulu kala hiduplah seorang raksasa yang sangat besar bernama Gros-Tonneau. Raksasa jahat ini tinggal di dalam sebuah hutan yang sangat lebat.
Tidak jauh dari hutan, terdapat sebuah desa bernama Saint-gigot. Gros-Tonneau sering datang ke desa ini apabila lapar. Penduduk desa selalu merasa ketakutan jika melihatnya mendekat. Mereka berlarian pontang-panting dan berteriak minta tolong. Akan tetapi mereka selalu tidak punya waktu untuk menyelamatkan diri karena sang raksasa memakai sepatu ajaib yang bisa berlari dengan sangat cepat. Hanya dengan 3 hop, hop, hop! Mereka sudah terkejar! Dan dengan tangannya yang besar, ia akan menangkap beberapa orang yang dibawanya kerumah sebagai santapan.
Hasil Panen yang Gagal (part 2)
Sebelumnya :
Hasil Panen yang Gagal (Part 1)
Cerita yang lalu :
Ayah Khalid sangat marah karena Khalid ikut mengaji di mesjid. Ustadz Salman yang mencoba mendamaikan, malah dihina dan diperlakukan dengan kasar. Khalidpun melarikan diri. Inilah lanjutan kisah Ustadz.
Aku masih tak bisa berkata-kata, lidahku kelu. Apakah aku harus mengutuki sang Ayah yang tidak punya belas kasihan sedikitpun? Aku benar-benar kagum pada anak yang tabah ini, yang telah dilimpahi keteguhan hati oleh Allah.
Hasil Panen yang Gagal (Part 1)
Cerita yang lalu :
Ayah Khalid sangat marah karena Khalid ikut mengaji di mesjid. Ustadz Salman yang mencoba mendamaikan, malah dihina dan diperlakukan dengan kasar. Khalidpun melarikan diri. Inilah lanjutan kisah Ustadz.
Aku masih tak bisa berkata-kata, lidahku kelu. Apakah aku harus mengutuki sang Ayah yang tidak punya belas kasihan sedikitpun? Aku benar-benar kagum pada anak yang tabah ini, yang telah dilimpahi keteguhan hati oleh Allah.
Hasil panen yang gagal (Part 1)
Suatu sore Salman Syarif, Ustadz di mesjid kami bercerita :
Waktu aku muda, banyak anak-anak mengaji padaku di mesjid. Hampir setiap sore sehabis maghrib aku melihat ada seorang anak lelaki duduk disudut mesjid. Ditangannya ada Qur’an kecil, dia tampak membacanya. Tapi kulihat dari sudut mataku, dia Cuma memandangi Qur’an itu, Cuma seolah-olah membaca. Sekali-kali dia mencuri pandang kearah kami, dan mencoba mendengarkan pelajaran.
Waktu aku muda, banyak anak-anak mengaji padaku di mesjid. Hampir setiap sore sehabis maghrib aku melihat ada seorang anak lelaki duduk disudut mesjid. Ditangannya ada Qur’an kecil, dia tampak membacanya. Tapi kulihat dari sudut mataku, dia Cuma memandangi Qur’an itu, Cuma seolah-olah membaca. Sekali-kali dia mencuri pandang kearah kami, dan mencoba mendengarkan pelajaran.
Jumat, 11 Februari 2011
Mengapa kaki buaya pendek ?
Alkisah, beribu tahun yang lalu, hiduplah seekor naga raksasa berwarna merah. Pada suatu saah, dia merasa bete, segala sesuatu pernah dialaminya, yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Rasanya tak ada lagi tantangan. Dia sudah merasa bosan hidup didunia ini. Tetapi dia tidak mau pergi sendiri. Karena itu dikumpulkannya binatang-binatang lain. Dia berkata kepada mereka: “Bumi ini tidak aman lagi,” katanya. “Manusia akan memburu dan membunuh kita. Dibalik awan sana ada sebuah tempat yang aman dan indah. Kita akan tenteram disana, karena manusia tidak bisa mencapainya. Naiklah kepunggungku. Kuterbangkan kalian kesana.”
Kamis, 10 Februari 2011
Kraeng Toodo
Syahdan, di Flores bagian barat hidup seorang datuk yang amat gemar berburu landak. Namanya Kraeng Toodo. Dalam berburu, setiap landak yang ditemuinya ia bunuh. Lalu dagingnya dimasak menjadi makanan yang sangat lezat. Seorang pengawal dan dua ekor anjingnya selalu menemaninya.
Suatu saat, ketika berburu, Kraeng Toodo menemukan gua dibalik kerimbunan pohon bamboo. Sang datuk yakin, didalamnya ada seekor landak yang besar.
Suatu saat, ketika berburu, Kraeng Toodo menemukan gua dibalik kerimbunan pohon bamboo. Sang datuk yakin, didalamnya ada seekor landak yang besar.
Melepaskan Diri dari Kutukan
Dahulu kala, adalah seorang pemuda sederhana yang menikah dengan putrid tunggal seorang penggiling gandum. Dengan tekun dia pelajari cara-cara menggiling gandum, dan kemudian meneruskan usaha itu ketika mertuanya meninggal. Mereka miskin, tetapi ada seorang bangsawan yang memberi pinjaman uang. Usahanya pun kemudian maju.
Kemudian ayah ibu ini mempunyai seorang anak perempuan, tetapi pada saat kelahirannya langsung dibawa terbang, dicuri oleh bidadari. Dalam malam yang gelap bayi ini diletakkan di tepi sebuah perigi.
Langganan:
Postingan (Atom)